Di tengah permasalahan kasus korupsi PT Pertamina Patra Niaga di Indonesia, ada beberapa negara yang justru menawarkan harga BBM yang lebih terjangkau bagi warganya. Berdasarkan informasi dari Global Petrol Prices, berikut adalah daftar 5 negara dengan harga BBM termurah di dunia pada tahun 2025.
5. Mesir – Rp7.062 per liter
Mesir menjual bensin dengan harga USD0,428 atau sekitar Rp7.062 per liter, dengan mengombinasikan subsidi dan penyesuaian harga secara bertahap sebagai bagian dari reformasi ekonomi. Peran ganda negara Timur Tengah ini sebagai produsen dan konsumen membuat harga bensin tetap relatif rendah.
4. Angola – Rp7.062 per liter
Angola, bersama Libya, merupakan salah satu produsen minyak utama di Afrika. Oleh karena itu, pemerintah Angola mampu menjaga harga bahan bakar minyak pada USD0,340 atau sekitar Rp5.610 per liter. Subsidi besar dari pemerintah membantu memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat, meskipun kesenjangan ekonomi masih menjadi masalah serius di negara ini.
3. Venezuela – Rp577 per liter
Venezuela adalah salah satu negara yang menawarkan bahan bakar minyak dengan harga terendah, yaitu USD0,035 atau sekitar Rp577 per liter. Negara di Amerika Selatan ini memiliki cadangan minyak mentah yang sangat besar, namun hiperinflasi yang melanda menyebabkan kelangkaan BBM, meskipun sudah ada subsidi dari pemerintah. Akibatnya, mendapatkan bensin di negara ini menjadi cukup sulit.
2. Libya – Rp511 per liter
Libya memiliki cadangan minyak terbesar di Afrika, dan melimpahnya sumber daya ini menjadikannya sebagai negara dengan harga jual BBM termurah kedua di dunia, yaitu USD0,031 atau Rp506 per liter. Pemerintah Libya dapat menjaga harga bahan bakar tetap rendah berkat subsidi yang besar, meskipun penyelundupan dan kestabilan ekonomi masih menjadi tantangan utama.
1. Iran – Rp478 per liter
Selama beberapa tahun terakhir, Iran tetap menjadi negara dengan harga BBM terendah di dunia. Kebijakan ini menguntungkan masyarakatnya berkat cadangan minyak yang melimpah dan dukungan besar dari pemerintah dalam bentuk subsidi, sehingga harga bahan bakar tetap terjangkau, yaitu USD0,029 atau Rp478 per liter (berdasarkan kurs saat ini).
Walaupun ada sanksi internasional yang membatasi ekspor minyak dari negara di Timur Tengah ini, pemerintah Iran tetap berkomitmen untuk menyediakan bahan bakar dengan harga yang rendah.